Jumat, 11 Maret 2011

UKHUWAH ISLAMIYAH MEMANG INDAH... TAPI BAGAIMANA REALITASNYA?

Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam) memang indah, tapi kenyataannya jauh dari kata indah, seperti banyak muslim yang lupa akan hak-hak saudaranya, tidak amanah, dan luntur azzam (keinginan) untuk berdakwah. Bahkan dakwah Islamiyah pun harus memperhatikan Ukhuwah Islamiyah, bukannya kebencian kepada sesama umat Islam yang sudah menjalankan ajaran-Nya. Kebencian seharusnya kepada kekufuran dan kemaksiyatan. Yang benar yaitu dakwah yang tertegak atas akidah Islamiyah dan cinta kepada sesama umat Islam. Dan atas nama cinta kepada sesama umat Islam, kupersembahkan untaian kata ini kepada saudara-saudariku tercinta, yang berjalan atas dasar cinta pada Allah SWT dan keikhlasan dalam meraih RidhoNya...UHIBBUKUM FILLAH. (Aku Mencintai kalian karena Allah).

Krisis ukhuwah dalam umat islam
Ukhuwah Islamiyah, kemuliaan adalah yang mampu mengejawantahkan aqidah dalam segala dimensinya dan melebur segala kelas sosial berdasar ketakwaan. Kenyataannya, fenomena yang terasa akhir-akhir ini, kaburnya umat Islam dalam menjalankan Islam telah menghilangkan ukhuwah Islamiyah. Ada umat Islam terjebak kepada fanatisme simbol dan golongan, ada pula yang terjebak kepada batas suku, daerah dan negara. ada umat Islam yang terjebak dalam mengeksploitasi harta sesama umat Islam melalui sistem riba dan ada umat Islam yang terjebak mengadu domba sesama umat Islam. Membelanya seakan-akan melebihi dari membela Islam. Lalu kapan Islam terasa manis karena ukhuwah yang harmonis?
Krisis yang telah lama mencekam masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim ini di mana masyarakat Indonesia sampai sekarang belum mau menerapkan Islam secara menyeluruh semakin menyadarkan bahwa sedang terjadi krisis kepercayaan, krisis hukum dan moral yang berlanjut pada krisis ukhuwah yang semakin parah.
Di sekitar kita, dalam kondisi yang berbeda, ada pula saudara muslim yang tenggelam dalam kenikmatan hidup dengan bergelimang dosa. Mereka mengumbar kehinaan dengan sadar, murah, dan tanpa rasa berdosa yang bergelayut dibenaknya. Mereka gadaikan izzah (kemuliaan) dan status penghambaan dengan kemaksiyatan dan bujukan setan. Semua itu semata karena ketidakpahaman dan ketidakmengertian yang menggeser kedudukan ukhuwah Islamiyah di dalamnya, hingga ukhuwah yang indah pun terasa pudar ditelan zaman. Bahkan mereka menganggap ukhuwah Islamiyah sebagai suatu khayalan. Kita dapati juga pada saat yang sama ada yang terperosok membela kejahiliyahan seperti sekulerisme, kapitalisme, sosialisme, patriotisme, nasionalisme atau komunisme yang ujung-ujungnya menghilangkan Ukhuwah Islamiyah, ada yang terperosok dalam mengeksploitasi harta sesama umat Islam melalui riba dan ada yang terperosok dalam mengadu domba sesama umat Islam. Inilah yang sesungguhnya telah memporakporandakan ukhuwah Islamiayah di antara umat Islam seluruhnya. Padahal fakta yang telah dan akan menjawab semua kegelisahan akibat hiruk pikuknya kejahiliyahan adalah ukhuwah islamiyah. Kini saatnya kita teriakkan ukhuwah atas nama cinta kepada-Nya,
Ironisnya, para pendakwah dan umat Islam, yang seharusnya meneriakkan ukhuwah Islamiyah faktanya tidak meneriakkan ukhuwah Islamiyah. Mereka yang mengaku sebagai pewaris para nabi, dari kalangan ulama, umaro, mujaddid, shidiqin, dan syuhada yang seharusnya mampu membukakan mata umat manusia pada akidah dan hukum syara’ islam. membangkitkan umat pada kemuliaanya, dan menyatukan seluruh manusia dalam persatuan ternyata banyak yang terperosok dalam perdebatan yang makin memecah belah dengan teramat parah. Seakan lupa, bahwa hakikatnya kebenaran hanyalah milik Allah, bahwa Wala (loyalitas) dan Ghayah (tujuan) hanya untuk Allah dan RasulNya, bahwa segala pendapat, uslub dan fikrah di tingkat furu’ (cabang) merupakan ijtihad yang bisa benar dan bisa salah, bahwa setiap Muslim adalah bersaudara dalam sistem Islam, bahwa hak melegalisasi hanya pada khalifah dan bahwa perpecahan hanyalah akan melemahkan langkah dan mencerai-beraikan barisan Umat Islam. Allah telah berfirman dalam surat Al Hujuuraat (49) : 13 , "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Ukhuwah Islamiyah sangat bermakna di masa silam, yang mampu melebur menjadi satu sistem dari segala kelas sosial, menyusun ragam suku, bahasa, budaya, negara, politik, hingga pemikiran dan rasa menjadi warna-warni mozaik indah beridentitas : Islam. Namun, ukhuwah ini makin memudar hari ini. Batas-batas nisbi yang diciptakan kejahiliyahan menyebabkan berbagai kepentingan mengatasnamakan Islam, bahkan ada yang bersumpah untuk merobohkan lawannya dengan berbagai cara. Permasalahan seperti itu memang terjadi, namun insya Allah semuanya segera dan mudah di atasi selama semuanya masih berpegang pada akidah dan ajaran agama Islam. Yang menjadi masalah besar adalah bercokolnya ide-ide jahiliyah yang akhirnya menjauhkan dari Ukhuwah Islamiyah, banyaknya eksploitasi dan adu domba yang dialami umat Islam. MasyaAllah!! Lalu, dengan jumlah pewaris para nabi, dari kalangan ulama, umaro, mujaddid, shidiqin, dan syuhada pengemban risalah yang seperti itu mampukah kita bertahan menjaga agama Allah ?? Sampai kapankah diri ini terus larut dalam perpecahan, ego dan fanatisme menambah keretakan tak berpangkal dan berujung, serta masih bercokolnya kejahiliyahan, eksploitasi dan adu domba? Maka, wahai para pengemban risalah, penegak agama Allah: TEGAKANLAH ISLAM DAN BERSAUDARALAH DALAM ISLAM!!

Hakikat bersaudara dalam islam
Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu karunia, cahaya, kemuliaan, dan nikmat Ilahiyah yang dituangkan oleh Allah ke dalam hati hambanya yang ikhlas, para wali pilihan, dan orang-orang yang bertaqwa kepadaNya dan seluruh umat Islam, serta menyatu dengan Iman dan Taqwa dan menyatu dengan sistemnya. Karena tidak ada ukhuwah tanpa Iman dan tiada Iman tanpa Ukhuwah, di mana Iman dan ukhuwah ini dijaga dengan sistem Islam.
Perlu diperhatikan, ukhuwah Islamiyah juga harus menyertakan sistemnya. Maka tidak diragukan lagi cepat atau lambat, jika ukhuwah ini kosong dari Iman, akan mengakibatkan ikatannya menjadi ikatan yang didasari oleh adanya kepentingan dan manfaat pribadi, kelompok atau golongan, yang mengakibatkan hancurnya ukhuwah itu sendiri. Oleh karena itu, Ukhuwah Islamiyah harus dijaga dengan sistemnya. Hal itu sebagaimana Rasulullah SAW pada masa lalu yang menjaga Ukhuwah Islamiyah kaum Muhajirin, Anshar dan seluruh umat Islam pada waktu itu dengan kepemimpinan umum yang dipimpin Nabi SAW. Demikian juga sebagaimana pada para khulafaurrasyidin dan para Khalifah setelahnya dari kalangan Bani Umayyah, Abbasiyah dan Utsmaniyah yang menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan umum bersama-sama.
Dengan Ukhuwah bersama dengan sistemnya inilah Anda akan menemukan Ukhuwah yang tangguh dan tegar, yang tidak akan terpengaruh oleh badai dan topan yang menerpanya. Dia akan menjadi kokoh seperti gunung, bersinar seperti matahari dan akan selalu tegar seperti pagi yang cerah. Penyebabnya adalah keIkhlasan karena Allah semata, Iman dan Taqwa, berhukum dengan hukum Allah SWT, mengembalikan segala persoalan kepada petunjuk Nabi Muhammad SAW, selalu saling nasihat menasihati karena Allah dan setia dalam waktu senang dan waktu susah yang semuanya itu dilaksanakan dalam ukhuwah Islamiyah bersama dengan sistemnya.
Jika anda menjumpai orang yang mengaku dirinya beriman dan bertaqwa, tetapi dia tidak memiliki sifat Ukhuwah dan persahabatan murni, berarti imannya masih perlu dipertanyakan. Rasulullah dalam sabdanya menjelaskan, bahwa : "Tidak beriman seorang dari kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari . Muslim). Hal itu juga bisa terjadi manakala Ukhuwah Islamiyah tidak dijaga dengan sistemnya. Ukhuwah yang dimiliki mungkin palsu sebagaimana iman dan taqwanya karena Ukhuwahnya tidak dijaga dengan sistemnya tetapi dijaga dengan sistem jahiliyah yang tidak Islami.

Keutamaan Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah selalu menghadirkan ketentraman dan merupakan kebutuhan fitrah dan asasi yang senantiasa menuntut untuk dipenuhi. Dan sejak dahulu, kini, dan nanti hingga akhir jaman, senantiasa dirindukan perwujudannya dalam kehidupan Umat Islam sebab dengan itu kebangkitan dan kemuliaan dapat diraih.
Adapun keutamaan yang lain dari Ukhuwah Islamiyah adalah nikmat Allah SWT yang besar berupa kebangkitan dan kemuliaan. Oleh karena itu memutuskan Ukhuwah sama saja dengan mengkufuri nikmat-Nya. Allah SWT berfirman dalam Surat Ali Imran (3) ayat 103, yaitu : "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah keseluruhannya, dan janganlah kamu berpecah belah. Ingatlah kamu akan nikmat Allah yang dilimpahkanNya kepadamu ketika kamu dalam keadaan saling bermusuhan, lalu Allah menyatukan antara hati-hati kamu. Maka jadilah kamu dengan nikmatNya bersaudara."
Ukhuwah Islamiyah juga bisa menyebabkan datangnya pertolongan Allah SWT, kemenangan melawan orang kafir dan berbondong-bondongnya orang kafir menganut agama Islam. Sebagaimana dalam surat An Nashr 1-3: “Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah, maka sucikanlah (nama Allah) dengan memuji tuhanmu dan mohonlah Ampun (kepadaNya).
Sehingga jika diri sudah memahami ayat-ayat Allah mengenai keutamaan ukhuwah dan dilaksanakan bersama dengan sistemnya, maka wajah umat akan semakin bersinar, kemuliaan diri dan umat akan menonjol, kebangkitan menjelang, dosa-dosa mereka diampuni, pada hari kiamat mereka berada di bawah naungan Arsy-Nya, berada dalam naungan cinta pada Allah, berada di dalam Surga Allah dan keridhoan-Nya, dan merasakan manisnya Iman dalam hati..Subhanallah.

Indahnya meretas ukhuwah harmonis, berdakwah semakin manis
Islam selalu menghendaki ukhuwah yang bersih lahir dan batin bersama dengan sistemnya. Hingga persaudaraan hangat yang muncul pun bukanlah lips service semata dan tipu-tipuan, namun memang terpatri kuat di dalam dada dan dilaksanakan dengan sempurna. Untuk memujudkannya, Rasulullah SAW memberikan kiat-kiatnya sebagai berikut:
1. Membentuk pemikiran Ukhuwah dengan membangun kesadaran tentang akidah dan Hukum syara’ ukhuwah Islamiyah.
2. Membentuk perasaan Ukhuwah, misalnya dengan cara memberitahukan kecintaan anda kepada yang anda cintai atas nama Allah, mohon dido'akan dari jauh bila berpisah, saling tolong menolong dalam kebaikan, tiada prasangka dalam bersaudara, selalu menunjukkan kegembiraan dan "senyuman" bila berjumpa saudara, berjabat tangan dan saling bermaafan ketika bertemu maupun akan berpisah, Sering mengunjungi, memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya, atau memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
3. Mewujudkan sistem Ukhuwah Islamiyah yang menyatukan umat Islam.

Itulah warisan yang sangat bernilai yang telah diwariskan oleh Nabi Muhamad SAW dan dilanjutkan oleh para sahabatnya dan para ulama, umaro, mujaddid, shidiqin, dan syuhada yang meyakini dan menjalankan Islam. Sesuatu yang hari ini semakin menipis. Kapankah kiranya kita akan tergerak membenahinya? Semua bergantung pada keyakinan kita akan janji Allah dan Rasul-Nya. Maka tolonglah agama Allah SWT, pasti Allah SWT akan menolong kita. Semoga Ukhuwah ini makin harmonis yang membuat gerak dakwah semakin bertambah manis dan selalu ada di setiap pikiran dan hati tiap Muslim, khususnya pengemban risalah dakwah... Amin.



Selamat Dan Dukses
KAJIAN ISLAM
“UKHUWAH ISLAMIYAH MEMANG INDAH!!”

TEMPAT : MASJID Al HUDA GG MURAI WARINGINREJO, CEMANI SUKOHARJO
HARI : AHAD, 13 MARET 2011
WAKTU : 09.00 – 12.00 WIB
PEMBICARA :
1. Ustadz Abu Halimah Ar-Rosyidah (Kontributor Buletin Ukhuwah)
2. Ustadz Shidiq (Pengurus FKM Cabang Wonogiri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar